Politikterkini.com | Kabar mengejutkan datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyampaikan bahwa Kaesang batal maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok. Menyikapi hal itu, pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menilai bahwa hal ini adalah bentuk kehati-hatian dalam berpolitik. Jokowi diduga khawatir pergerakan Kaesang menjadi blunder.
Dalam pengamatannya, Efriza melihat pernyataan itu mungkin saja disampaikan Jokowi sebagai seroang ayah. Namun, dia mengingatkan apa yang dilakukan Jokowi dan Gibran saat terjun ke politik. Pada saat Jokowi diminta maju pada sebagai calon gubernur dan calon Presiden awalnya tidak memperlihatkan kesungguhan maju.
“Jokowi diajukan sebagai Gubernur dan capres kala itu enggan memperlihatkan kesungguhan hati maju dalam politik pemilihan tersebut,” kata Efriza, pada Senin (14/08/23) kemarim.
Menurut Efriza hal yang sama juga dilakukan oleh Gibran yang enggan ikut jejak ayahnya berpolitik, namun akhirnya tetap maju. Karena itu kata Efriza, keluarga Jokowi punya sikap kehati-hatian, enggan menunjukkan antusiasme maju dalam pemilihan
“Keluarga itu punya sikap kehati-hatian, enggan menunjukkan antusiasme maju dalam pemilihan, menunggu hasil survei elektabilitas dan dorongan dari representasi masyarakat maupun dari internal partai,” ujar Efriza.
Lebih lanjut Afriza menuturkan bahwa yang dilakukan Jokowi dapat dikatakan sebagai sikap rendah hati, juga kehati-hatian, jika tak ingin dianggap gimmick. Namun diyakini Jokowi akan mengizinkan jika anaknya maju sebagai calon kepala daerah, apalagi jika itu ditugaskan oleh PDI Perjuangan.
Masih menurut Efriza, sikap yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dapat dipandang sebagai sinyal agar Kaesang mengerem dulu keinginan dirinya untuk maju di Pilkada Depok, sambil melihat situasi pro dan kontra dinasti politik Jokowi.
“Sisi lain, ia dan PDI Perjuangan sedang konsentrasi dulu untuk Pemilu Serentak 2024, khawatir malah gerakan politik Kaesang menjadi blunder bagi PDIP dan Jokowi,” tutur Efriza.
Jokowi diduga masih mengamati popularitas dan elektabilitas Kaesang, maupun dukungan kelompok-kelompok dan individu masyarakat kepada anak bungsunya untuk maju di Pilkada Depok. Efriza menegaskan bahwa cara ini merupakan karakter politik dari Jokowi dan keluarganya.
Efriza juga menyampaikan bahwa nantinya jabatan itu bukan dicari, tapi diamanatkan, dipercayakan, dari masyarakat dan PDI Perjuangan . Ini merupakan karakter politik dari Jokowi dan keluarga yang dikembangkan sebagai kesepakatan dasar mereka berpolitik. (pt)
Ia wajib berhati hati agar tidak blunder
Depok keras bro, jadi butuh hati hati
Strategi jitu juga tuh boleh dicoba
Dari keluarga Pak Jokowi, Kaesang kelihatan lebih cerdas
Sayang bgt kalau batal soalnya banyak pendukung di Depok
Kaesang itu cerdas dan out of the box pemikirannya
Benar benar kabar mengejutkan
Maju aja mas Kaesang pasti menang
Bapak uda mulai bermain dongkrak elektabilitas si bontot strategi Cyber Inteligentnya tinggi juga si bapak
selahi Kaesang belum bicara semuanya bisa berubah di hari H