Politikterkini.com| Partai NasDem dikabarkan minta Anies Baswedan agar memilih calon wakil presiden tidak hanya beradasarkan kepemilikan partai politik. Menanggapi hal itu, Mardani Ali Sera Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebutkan pihaknya tak mempermasalahkan jika sosok pendamping Anies itu memiliki partai atau tidak.
Namun Mardani mengingatkan agar hal itu tidak membuat Partai Demokrat jadi ngambek. Mardani menyatakan Anies tak akan bisa bertarung pada Pilpres 2024 jika Demokrat ngambek dan kemudian mencabut dukungannya.
Meskipun demikian, Mardani yakin hal itu tak akan terjadi karena ketiga partai telah menandatangani piagam koalisi. Menurutnya kerja sama yang mereka bangun selama ini bukanlah sebuah proses instan tapi sudah tertuang dalam piagam bersama.
“Kalau Demokrat-nya ngambek, cuma dua (parpol) enggak bisa. Tetapi yang sudah dibangun oleh NasDem, Demokrat, PKS, sekarang itu bukan proses instan. Sudah ada piagam,” kata Mardani di Senayan, Jakarta, Selasa, (01/08/23) kemarin.
Ditegaskan oleh Mardani bahwa parpol punya hak, non-parpol juga punya kesempatan. Ia mengharapkan bahwa sosok pendamping Anies harus bisa memberikan dorongan elektoral dan mengokohkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Mardani menyebut partainya menerima siapapun sosok yang dipilih Anies. Pasalnya, Anies memang diberikan mandat oleh koalisi untuk menentukan sendiri cawapresnya. Anies tetap menjalin komunikasi yang baik dengan parpol koalisi terkait cawapres.
Dalam pandangan Mardani, pekerjaan rumah saat ini adalah menentukan momentum pengumuman cawapres. Mardani berharap deklarasi cawapres Koalisi Perubahan ini bisa segera ditunaikan bulan ini, karena itu ia meminta dukungan doa.
“Doakan saja. Kan sesudah diumumkan habis itu apa nih, jangan sampai nggak ada momentum,” tandas Mardani.
Diketahui sebelumnya, Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum Partai NasDem mengingatkan Anies Baswedan untuk menunjuk cawapres sesuai dengan tiga kriteria yang disepakati Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Ali menjelaskan, tiga kriteria cawapres yang sebelumnya disepakati adalah bisa membantu pemenangan, menjaga stabilitas koalisi, dan membantu proses pemerintahan berjalan efektif. Cawapres yang membantu pemenangan, kata Ali, berarti sosok tersebut bisa mengerek elektabilitas Anies di lumbung suara yang tidak maksimal.
Selain itu, Ali menyebut cawapres ini hendaknya bisa menjadikan koalisi stabil, yang berarti tidak boleh standar ganda maupun berpihak kepada salah satu partai. Menurut dia, pemilihan cawapres harus didasarkan kalkulasi untuk meraih kemenangan dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut. (pt)
NasDem merasa sebagai inisiator awal kali ya
Damai damailah sesama koalisi
Awas bubar ya
Akur akur sajalah