Politikterkini.com | Guna klarifikasi pernyataannya terkait Ketua Umum (Ketum) partai Gerindra yakni  Prabowo Subianto cocok coco untuk menahkodai Indonesia, Effendi Simbolon siang ini penuhi panggilan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI perjuangan.

Efendi tiba di kantor DPP  PDI Perjuangan , Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul 12.53 WIB, hari ini,  Senin (10/07/23). Efendi datang dengan mengendarai  mobil berwarna hitam bernopol B 1316 RFN. Tiba, Efendi Simbolon sempat  membuka sedikit kaca mobil, lalu masuk ke Gedung DPP PDIP.  Klarifikasi itu dilakukan secara tertutup.

Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto  mengatakan pemanggilan itu terkait pernyataan Effendi Simbolon saat acara Punguan Simbolon dohot Barona se-Indonesia (PSBI) beberapa hari lalu. Menurut Hasto, klarisikasi ini dilakukan  partai agar disiplin partai ditegakkan.

“Pak Komarudin Watubun selaku Ketua DPP Bidang Kehormatan juga akan melakukan klarifikasi, karena kami ini kan Partai Demokrasi Indonesia sehingga semuanya akan dilakukan klarifikasi partai agar disiplin partai ditegakkan,” kata Sekjen PDIP,  Hasto Kristiyanto.

Dalam penjelasan yang disampaikan Hasto seluruh kader harus satu arah mendukung Ganjar Pranowo di 2024. Apabila ada pernyataan yang mengisyaratkan dukungan terhadap bacapres lain maka Dewan Kehormatan DPP PDIP bakal melakukan klarifikasi.

Saat ditanya soal kabar Effendi Simbolon bergabung ke Partai Gerindra ia menjawab  nantinya hal itu akan diklarifikasi oleh Badan Kehormatan PDIP Perjuangan untuk mendapatkan penjelasan dari Efendi Simbolon.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan  Bidang Kehormatan Komarudin Watubun yang  membenarkan kabar pemanggilan Effendi tersebut dilakukan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, siang ini.

Lebih lanjut ia menegaskan Effendi akan diklarifikasi terkait pernyataannya soal Prabowo cocok menakhodai RI. Dia menyebut sidang itu akan dihadiri dirinya, Sekjen PDI Perjuangan  Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP Bidang Kaderisasi Djarot Syaiful Hidayat.

Dari penjelasan Komarudin menyatakan bahwa  Effendi Simbolon tak bisa menyampaikan pernyataan  mengenai pencapresan ke publik. Menurutnya, identitas Effendi sebagai kader partai terus melekat sehingga sikapnya tak bisa terlepas dari sikap partai. (udt/pt)