Politikterkini.com | Evo Morales, Mantan Presiden Bolivia sedang dalam penyelidikan atas tuduhan pemerkosaan seorang remaja perempuan di bawah umur, saat dia masih menjadi presiden Bolivia beberapa tahun lalu.
Dilansir dari AFP pada Jumat, (04/10/24), pemeriksaan terhadap Evo Morales diumumkan oleh Cesar Siles, Seorang Menteri Kehakiman Bolivia di konferensi pers yang diadakan pada hari Kamis, (03/10/24). Siles dalam pernyataannya menyebut remaja yang menjadi korban pemerkosaan itu, telah melahirkan seorang bayi perempuan setelah tindak pemerkosaan yang terjadi delapan tahun lalu.
“Kami mengamati dengan penuh amarah atas kejahatan-kejahatan serius yang berusaha untuk tidak dihukum. Yang saya maksud secara khusus adalah seorang anak perempuan, seorang anak perempuan yang diperkosa pada usia 15 tahun, 16 tahun,” ujar Siles.
Dia menambahkan bahwa ayah bayi tersebut adalah Morales yang berusia 64 tahun, dan saat ini sedang diselidiki.
Evo Morales, yang menjabat sebagai Presiden Bolivia dari tahun 2006 hingga 2019, kini terjerat dalam skandal yang muncul baru-baru ini. Skandal ini mencuat setelah seorang jaksa mengungkapkan bahwa dia dipecat karena berusaha menangkap Morales dalam rangka penyelidikan mengenai perdagangan manusia yang melibatkan anak di bawah umur.
Menariknya, dokumen yang berisi permohonan penangkapan Morales bocor ke media, dan dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa pada tahun 2016, dia diduga berselingkuh dengan seorang remaja perempuan berusia 15 tahun, dan memiliki seorang anak perempuan dengan remaja tersebut.
Meskipun tidak menyebutkan secara langsung kasus ini, Morales melalui pernyataan yang disampaikan di media sosial X, menegaskan bahwa dirinya tidak merasa takut menghadapi situasi ini.
“Saya tidak terkejut atau khawatir. Semua pemerintahan neo-liberal, termasuk pemerintahan saat ini, mengancam saya, mempersekusi saya, memenjarakan saya, mencoba membunuh saya. Saya tidak takut! Mereka tidak akan membungkam saya!” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Dalam perkembangan selanjutnya, seorang hakim setempat mengesampingkan permohonan penangkapan Morales, dan jaksa yang mengajukan permohonan tersebut, Sandra Gutierrez, dipecat dari jabatannya. Sayangnya, tidak ada penjelasan yang diberikan mengenai alasan mengapa permohonan penangkapan itu dikesampingkan.
Meskipun ia mengklaim memenangkan pemilu tahun 2019, pemilu tersebut diwarnai dengan tuduhan kecurangan yang meluas. Akibatnya, Morales terpaksa mengundurkan diri setelah kehilangan dukungan dari pihak militer dan melarikan diri ke luar negeri.
Saat ini, Presiden Bolivia yang menjabat, Luis Arce, pernah menjadi sekutu dekat Morales dan menjabat sebagai Menteri Keuangan selama lebih dari satu dekade. Namun, hubungan keduanya kini memburuk, dan mereka berselisih dalam perjuangan untuk memperebutkan kepemimpinan partai berkuasa, menjelang pemilu yang akan datang tahun depan.
Pengadilan setempat baru-baru ini mengeluarkan keputusan penting yang menyatakan bahwa Evo Morales tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri dalam pemilu mendatang. Keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan hukum yang matang dan berdasarkan pada regulasi yang berlaku. (pt)