Politikterkini.com| Hadir pada pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), hari ini, Kamis (04/07/24), Xi Jinping, Presiden China sampaikan pesan ke negara-negara dunia dan meminta semua negara menolak campur tangan pihak asing (eksternal) dalam urusannya.
Dakam penjelasan lebih lanjut, Xi Jinping menyebut, dunia saat ini sedang berada di persimpangan jalan. Dengan tegas Xi meminta agar bergandengan tangan untuk melawan campur tangan eksternal dan memperhatikan kepentingan satu sama lain.
“Dengan tegas mengendalikan masa depan dan nasib negara kita serta perdamaian dan pembangunan regional di tangan kita sendiri. Dunia kembali berada di persimpangan jalan ,” kata Xi dalam pertemuan puncak (SCO) di ibu kota Kazakhstan, Astana.
Pada kesempatan itu, Xi menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk menjaga pembangunannya, termasuk mematuhi inklusivitas, bersama-sama mempromosikan inovasi teknologi, menjaga stabilitas dan kelancaran rantai industri dan pasokan, dan menstimulasi kekuatan endogen perekonomian regional.
“Mendorong realisasi tujuan pembangunan bersama,” ujar Xi.
Diketahui bahw pernyataan Xi muncul ketika negeri itu memiliki hubungan yang semakin panas dengan Barat. Baru-baru ini misalnya, China tiba-tiba menyerukan agar negara-negara dunia menentang upaya ‘decoupling’.
Sementara itu Perdana Menteri (PM) Li Qiang, berbicara terkait pemisahan yang sedang dilakukan Barat ke China, salah satunya dengan memindahkan pabrik-pabrik dari negara itu. Pemimpin kedua tertinggi China ditugaskan Presiden Xi Jinping mengelola urusan ekonomi.
“Kita harus membuka pikiran kita secara luas, bekerja sama secara erat, meninggalkan formasi kamp, dan menentang decoupling,” kata Li Qiang.
Masih menurut pendapat Li, saat ini industri di China memang berkembang pesat. Ini karena keunggulan komparatif Tiongkok yang unik. Li mendesak stabilitas dan kelancaran operasi rantai pasokan. Termasuk liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi.
Kekhawatiran terkait decoupling dari China oleh negara Barat muncul setelah selama beberapa tahun terakhir kedua belah pihak berbenturan dalam sejumlah masalah. Di antaranya perdagangan dan teknologi.
Buktinya Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu menaikkan tarif impor senilai US$18 miliar dari negara tersebut, menargetkan sektor-sektor strategis seperti kendaraan listrik, baterai, baja dan mineral penting.
Hal ini sebuah langkah yang diperingatkan oleh Beijing akan sangat mempengaruhi hubungan antara kedua negara tersebut. China juga menghadapi pengawasan ketat dari Uni Eropa (UE). Di mana negara itu bersiap mengenakan tarif hingga 38% pada kendaraan listriknya dengan alasan kekhawatiran atas persaingan tidak sehat yang disebabkan oleh besarnya subsidi negara.
Tarif untuk bea masuk tersebut akan bersifat sementara hingga bulan November dan akan diberlakukan secara penuh. SCO sendiri adalah pertemuan yang mencakup wilayah yang luas mulai dari Moskow hingga Beijing. Kelompok ini terdiri dari Kazakhstan, India, China, Kyrgyzstan, Pakistan, Rusia, Tajikistan, Uzbekistan, Iran serta Belarus. (pt)
China merupakan satu-satunya negara Asia yang menjadi pesaing ketat Amrika Serikat dan Eropa
Pengaruh China didunia saat ini makin signifikan dan bahkan mampu menyaingi Amerika Serikat
Dengan hadirnya China di pentas dunia, berharap Asia makin memberi pengaruh kepada dunia
Indonesia juga bisa, tunggu saja kepemimpinan Prabowo pasti menguncang dunia
Saya setuju secara Indonesia ini bangsa yang besar, hanya butuh pemimpin yang tegas dan tidak takut seperti Pak Prabowo
Indonesia tanah air beta, tanah yang subur, kaya dan megah, pasti jadi yang terdepan