Selasa, Oktober 22, 2024
BerandaBerita TerbaruHadiri Pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai, Xi Jinping Sampaikan Pesan Penting Ke...

Hadiri Pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai, Xi Jinping Sampaikan Pesan Penting Ke Dunia

- Advertisement -

 

Politikterkini.com|  Hadir pada pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), hari ini, Kamis (04/07/24), Xi Jinping,  Presiden China sampaikan pesan ke negara-negara dunia dan  meminta semua negara menolak campur tangan pihak asing (eksternal) dalam urusannya.

- Advertisement -

Dakam penjelasan lebih lanjut, Xi Jinping menyebut, dunia saat ini sedang berada di persimpangan jalan. Dengan tegas Xi meminta agar bergandengan tangan untuk melawan campur tangan eksternal dan memperhatikan kepentingan satu sama lain.

“Dengan tegas mengendalikan masa depan dan nasib negara kita serta perdamaian dan pembangunan regional di tangan kita sendiri. Dunia kembali berada di persimpangan jalan ,” kata Xi dalam pertemuan puncak (SCO) di ibu kota Kazakhstan, Astana.

- Advertisement -

Pada kesempatan itu, Xi menyerukan kepada para pemimpin dunia  untuk menjaga pembangunannya, termasuk mematuhi inklusivitas, bersama-sama mempromosikan inovasi teknologi, menjaga stabilitas dan kelancaran rantai industri dan pasokan, dan menstimulasi kekuatan endogen perekonomian regional.

“Mendorong realisasi tujuan pembangunan bersama,” ujar Xi.

- Advertisement -

Diketahui bahw pernyataan Xi muncul ketika negeri itu memiliki hubungan yang semakin panas dengan Barat. Baru-baru ini misalnya, China tiba-tiba menyerukan agar negara-negara dunia menentang upaya ‘decoupling’.

Sementara itu Perdana Menteri (PM) Li Qiang, berbicara  terkait pemisahan yang sedang dilakukan Barat ke China, salah satunya dengan memindahkan pabrik-pabrik dari negara itu. Pemimpin kedua tertinggi China ditugaskan Presiden Xi Jinping mengelola urusan ekonomi.

“Kita harus membuka pikiran kita secara luas, bekerja sama secara erat, meninggalkan formasi kamp, dan menentang decoupling,” kata Li Qiang.

Masih menurut pendapat  Li, saat ini industri di China memang berkembang pesat. Ini karena keunggulan komparatif Tiongkok yang unik. Li mendesak stabilitas dan kelancaran operasi rantai pasokan. Termasuk liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi.

Kekhawatiran  terkait decoupling dari China oleh negara Barat muncul setelah selama beberapa tahun terakhir kedua belah pihak berbenturan dalam sejumlah masalah. Di antaranya perdagangan dan teknologi.

Buktinya Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu  menaikkan tarif impor senilai US$18 miliar dari negara tersebut, menargetkan sektor-sektor strategis seperti kendaraan listrik, baterai, baja dan mineral penting.

Hal ini sebuah langkah yang diperingatkan oleh Beijing akan sangat mempengaruhi hubungan antara kedua negara  tersebut. China juga menghadapi pengawasan ketat dari Uni Eropa (UE).  Di mana negara itu bersiap mengenakan tarif hingga 38% pada kendaraan listriknya dengan alasan kekhawatiran atas persaingan tidak sehat yang disebabkan oleh besarnya subsidi negara.

Tarif untuk bea masuk tersebut akan bersifat sementara hingga bulan November dan akan diberlakukan secara penuh. SCO sendiri adalah pertemuan yang mencakup wilayah yang luas mulai dari Moskow hingga Beijing. Kelompok ini terdiri dari Kazakhstan, India, China, Kyrgyzstan, Pakistan, Rusia, Tajikistan, Uzbekistan, Iran serta Belarus. (pt)

 

- Advertisement -
Artikel Terkait

6 KOMENTAR

    • Saya setuju secara Indonesia ini bangsa yang besar, hanya butuh pemimpin yang tegas dan tidak takut seperti Pak Prabowo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

- Advertisment -

Recent Comments