Politikterkini.com | Menurut informasi yang beredar, kabinet Prabowo akan terdiri dari 46 kementerian, sebuah jumlah yang cukup besar dibandingkan dengan kabinet sebelumnya. Setelah menghadiri acara santap siang terakhir bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Sri Mulyani menyatakan bahwa mereka akan mempelajari rincian anggaran tersebut lebih lanjut.
Ia menambahkan, “Nanti kita pelajari dulu ya,” sebagai respon singkatnya kepada awak media. Dalam kesempatan lain, Prabowo secara terbuka menyampaikan keinginannya agar Sri Mulyani kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan di pemerintahan mendatang.
Pada Senin, (14/10/24), Sri Mulyani juga telah dipanggil oleh Prabowo ke kediamannya di Kertanegara, di mana mereka melakukan diskusi yang cukup mendalam tentang berbagai isu, termasuk prioritas pemerintahan ke depan dan masalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Prabowo sangat memperhatikan dampak APBN terhadap masyarakat, dan hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam pembicaraan mereka. Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, mereka juga membahas pengelolaan penerimaan negara, yang mencakup aspek pajak, cukai, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Selain itu, mereka mendiskusikan prioritas belanja negara serta transfer dana ke daerah selama masa kepresidenan Prabowo. “Jadi kami selalu konsultasi, kemudian kita juga berdiskusi mengenai berbagai langkah untuk memperkuat kementerian keuangan dan keuangan negara agar bisa mendukung program-program beliau,” tambah Sri Mulyani, menjelaskan pentingnya kerjasama dalam perencanaan keuangan.
Sebagai persiapan untuk menghadapi tugas di kabinet baru, Sri Mulyani akan didampingi oleh tiga wakil menteri keuangan. Di antara mereka, dua merupakan wakil menteri saat ini, yaitu Suahasil Nazara dan Thomas Djiwandono, yang dipastikan akan tetap menjabat dalam jajaran kabinet Presiden Prabowo.
Selain itu, ada sosok lain yang juga akan bergabung sebagai wakil menteri keuangan, yakni Anggito Abimanyu, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung Sri Mulyani dalam menjalankan kebijakan keuangan pemerintah. (pt)