Politikterkini.com | Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, melakukan kunjungan ke kawasan Ancol Barat di Jakarta Utara untuk berinteraksi langsung dengan warga.
Dalam kunjungan tersebut, Pramono menyampaikan pandangannya mengenai salah satu masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat Jakarta dalam hal kepemilikan rumah. Ia menggarisbawahi bahwa mahalnya biaya pembebasan lahan menjadi salah satu kendala terbesar yang sering ditemui oleh warga.
Pramono mengemukakan rencananya untuk mengubah kantor-kantor kecamatan di Jakarta menjadi gedung bertingkat yang akan berfungsi sebagai tempat tinggal jika ia terpilih menjadi gubernur. Ia menekankan bahwa transformasi ini sangat penting, terutama bagi Generasi Z dan Milenial, yang sering kali menghadapi kesulitan dalam menemukan hunian yang terjangkau.
Pramono kemudian menceritakan bagaimana ia mendapatkan inspirasi dari film yang ditonton bersama anaknya, berjudul Home Sweet Loan. Dalam film tersebut, ia merasa terinspirasi untuk mempertanyakan mengapa banyak kantor di Jakarta yang tidak dimanfaatkan dengan baik.
Menurutnya, ada banyak fasilitas seperti kantor kelurahan, kantor kecamatan, dan puskesmas yang saat ini menganggur dan tidak dimaksimalkan. Pramono menyatakan bahwa hal ini dapat menjadi modal untuk menyelesaikan persoalan lahan di Jakarta yang sangat mendesak.
Ia menjelaskan bahwa membangun gedung bertingkat lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan pembebasan lahan, sehingga ini menjadi salah satu langkah strategis yang akan diterapkan jika ia terpilih sebagai gubernur. Dalam kesempatan itu, Pramono juga menyoroti program DP Rp 0 yang digagas oleh Gubernur sebelumnya, Anies Baswedan.
Ia menilai bahwa program tersebut tidak berjalan dengan baik dan salah satu penyebabnya adalah masalah terkait lahan. Ia mengajukan pertanyaan retoris mengapa tidak ada upaya untuk membuat aturan baru yang lebih efektif dalam menangani isu tersebut.
Pramono menjelaskan lebih lanjut bahwa dalam rencana bangunan baru tersebut, lantai pertama hingga ketiga akan digunakan sebagai kantor kecamatan, sedangkan lantai-lantai berikutnya akan difungsikan sebagai ruang kerja untuk para Gen Z agar dapat berkreasi.
Lantai paling atas direncanakan akan menjadi hunian. Ia menyatakan bahwa jika lokasi tersebut strategis dan termasuk dalam kategori area mahal, maka hunian di situ akan ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.
Namun, Pramono juga menegaskan bahwa jika warga yang tinggal di area tersebut adalah masyarakat menengah ke bawah, maka harus ada penyesuaian untuk menyediakan hunian yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Dengan cara ini, Pramono berharap dapat menghadirkan solusi yang lebih inklusif dan sesuai dengan kebutuhan berbagai lapisan masyarakat di Jakarta. (pt)