Politikterkini.com| Benjamin Netanyahu yakni Perdana Menteri (PM) Israel sampaikan serangan udara militer Israel berhasil menewaskan dua calon pengganti pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Salah satu yang tewas disebut sebagai Hashem Safieddine, pejabat tinggi Hizbullah yang nasibnya tidak jelas sejak digempur Tel Aviv pekan lalu.
Diberitakan oleh Reuters dan Al Arabiya, seperti dikutip hari ini, Rabu (09/10/24), Netanyahu mengumumkan bahwa serangan-serangan militer Tel Aviv telah menewaskan setidaknya dua pejabat Hizbullah yang berpotensi menjadi calon pemimpin baru kelompok yang didukung Iran tersebut.
“Kami telah melenyapkan ribuan teroris, termasuk Nasrallah dan pengganti Nasrallah, dan pengganti dari penggantinya. Saat ini, Hizbullah lebih lemah dibandingkan selama bertahun-tahun sebelumnya,” kata Netanyahu.
Diketahui bahwa Netanyahu menyampaikan hal itu beberapa jam setelah wakil pemimpin Hizbullah Naim Qassem merilis pidato yang menegaskan kemampuan kelompoknya masih utuh meski digempur Israel dan mengakui pihaknya terbuka untuk perundingan gencatan senjata.
Sebagai informasi, nasib Safieddine memang tidak jelas setelah serangan udara Israel menghantam area pinggiran selatan Beirut, yang menjadi lokasi terakhirnya. Kelompok Hizbullah sejauh ini belum mengomentari soal kondisi Safieddine yang menjadi pertanyaan.
Dari keterangan seorang pejabat senior Hizbullah, Mahmolud Qmati, menuduh Israel menghalangi kelompoknya dalam melakukan pencarian di lokasi yang dihantam serangan tersebut, Qmati mengatakan Israel seharusnya membiarkan tim penyelamat melakukan pekerjaan mereka.
Diketahui bahwa Safieddine disebut telah memimpin Hizbullah bersama Qassem sejak kematian Nasrallah, dan dia diperkirakan akan dipilih secara resmi sebagai pemimpin selanjutnya untuk kelompok tersebut.
Qassem, menegaskan kemampuan kelompoknya di Lebanon tetap utuh meski dihujani gempuran militer Israel. Qassem menyebut para petempur Hizbullah berhasil memukul mundur serangan darat Israel, meskipun ada pukulan menyakitkan dari Tel Aviv beberapa pekan terakhir.
Lebih lanjut Qassem mengatakan bahwa pimpinan tertinggi Hizbullah hingga kini masih mengarahkan perang. Dia juga mengatakan bahwa para komandan yang dibunuh Israel telah memiliki pengganti, dengan menyatakan bahwa Hizbullah tidak memiliki jabatan yang kosong.
Qassem juga mengatakan Hizbullah mendukung upaya gencatan senjata dengan merujuk pada upaya Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, yang merupakan sekutu Hizbullah, untuk mewujudkan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel. (nt/pt)