Jakarta – Presiden Joko Widodo angkat suara mengenai sejumlah peristiwa yang melanda Indonesia. Salah satu insiden yang banyak menyita perhatian pubik adalah tewasnya 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh polisi, Minggu (13/12/2020).
Presiden Joko Widodo berpendapat bahwa Indonesia adalah negara Hukum. Ia menegaskan jika hukum harus ditegakkan demi melindungi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
“Jadi ini yang perlu saya tegaskan bahwa negara kita Indonesia adalah negara hukum. Oleh karena itu hukum harus dipatuhi dan ditegakkan.” Kata Presiden Jokowi.
Baca Juga
Trudeau : Vaksin jeni Pfizer Diberikan Secara Gratis untuk Warga Kanada
Tujuannya agar tidak ada masyarakat yang semena-semana melanggar hukum yang mengancam keamanan negara. Meski begitu, Presiden Jokowi juga meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengikuti aturan hukum saat menjalankan tugas, terutama melindungi Hak Asasi Manusia (HAM)
Presiden Jokowi meminta agar aparat penegak hukum tidak boleh mundur. “Aparat dilindungi oleh hukum dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu tidak boleh ada warga dari masyarakat yang semena-mena melanggar hukum yang merugikkan masyarakat apalagi membahayakan bangsa dan negara.” Ujar Presiden Jokowi.
Namun, ia meminta agar aparat penegak hukum disaat menjalankan harus sesuai aturan hukum, seperti melindungi hak asasi manusia dan menggunakan kewenangannya secara wajar dan terukur.
Presiden juga mengingatkan kepada aparat penegak hukum agar selalu berpegangan kepada mekanisme hukum, seperti mengikuti prosedur hukum, proses pengadilan dan menghargai keputusan pengadilan. Hal itu bertujuan untuk menghindari perselisihan jika terdapat perbedaan pendapat mengenai penegakan hukum.
Pernyataan ini disampiakan terkait peristiwa tewasnya 6 anggota FPI yang terlibat baku tembak dengan kepolisian yang terjadi di Tol Jakarta Cikampek yang terjadi Senin (7/12/2020). Sebelumnya diakhir November 4 warga sipil di Desa Lambatongoa, Sigi, Sulawesi Tengah tewas ditembak oleh orang tak dikenal. Kejadian itu membuat beberapa warga sekitar trauma dan memilih mengungsi didesa terdekat hingga keadaan kembali kondusif.