Politikterkini.com | Deni Wicaksono, telah terpilih sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Timur untuk periode 2024 hingga 2029. Dengan pencapaian ini, Deni mencatatkan namanya sebagai pimpinan DPRD termuda dalam sejarah lembaga tersebut.
Sebelumnya, Deni dikenal sebagai seorang aktivis yang vokal, selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat mulai dari masa kuliahnya hingga kini di panggung politik. Dalam keterangan resminya pada hari Sabtu, (12/10/24), Deni mengungkapkan harapannya agar dapat menjalankan tugas barunya dengan baik. Ia meminta dukungan dari masyarakat agar dapat melaksanakan tanggung jawab ini secara optimal demi kepentingan publik.
Deni lahir di Gresik pada 18 Juli 1981, tumbuh dalam keluarga sederhana di mana ayahnya hanya memiliki pendidikan hingga SMP dan pensiun sebagai pegawai negeri sipil dengan pangkat rendah. Ibunya pun tidak menyelesaikan pendidikan formal lebih dari kelas tiga Sekolah Rakyat. Deni menceritakan betapa pentingnya pendidikan bagi keluarganya.
Ia mengungkapkan bahwa meski orang tuanya memiliki latar belakang pendidikan yang terbatas, mereka selalu mengajarkan arti kerja keras dan berharap agar anak-anaknya bisa menempuh pendidikan setinggi mungkin. Ia menghabiskan masa kecil di kota kelahirannya dengan menuntut ilmu di tingkat TK, SD, dan SMP, sebelum melanjutkan pendidikan menengah atas di SMAN 9 Surabaya.
Selama di SMA, Deni harus menempuh perjalanan yang cukup panjang setiap hari, menggunakan bus antar jemput milik PT Petrokimia atau angkutan kota Surabaya-Gresik. Pengalaman ini membentuknya menjadi pribadi yang mandiri. Setelah lulus dari SMA, Deni berhasil diterima di Universitas Airlangga (Unair), sebuah kampus negeri yang sangat diimpikannya, dan memilih untuk belajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Ia bertekad untuk kuliah di kampus negeri agar orang tuanya tidak terbebani dengan biaya pendidikan. Selama menempuh pendidikan di Unair, Deni terlibat aktif sebagai seorang aktivis yang mengadvokasi berbagai persoalan masyarakat. Ia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan dipercaya menjabat sebagai Presiden BEM FISIP Unair serta Ketua Presidium BEM Unair pada periode 2004-2005.
Namun, dirinya tidak terbebas dari berbagai tantangan, termasuk masalah finansial yang membuatnya terpaksa diusir dari tempat kos karena ketidakmampuan membayar uang sewa. Dalam kondisi sulit tersebut, Deni mencari tempat tinggal sementara di Komisariat GMNI dan sering kali tidur di sekretariat BEM yang dikenal sebagai Student Center FISIP Unair.
Meski mengalami situasi yang getir, Deni tetap bertekad untuk tidak menyerah. Ia menjadikan masa kuliah sebagai sarana untuk mengasah diri dan terus berjuang demi kepentingan masyarakat. Deni menyadari bahwa sebagai anak dari keluarga sederhana, ilmu yang ia peroleh harus digunakan untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung.
Di samping semua kegiatan itu, Deni juga memiliki hobi bermain sepak bola. Ia aktif sebagai penjaga gawang tim FISIP Unair, yang berhasil meraih juara dalam Piala Rektor Cup. Deni bahkan menyimpan kenangan berharga berupa foto ketika ia meraih kemenangan, mengenakan seragam khas penjaga gawang dan memamerkan piala yang diperolehnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, Deni melanjutkan kariernya di sejumlah posisi publik. Ia pernah menjabat sebagai Komisioner Komisi Pelayanan Publik Jatim pada periode 2012-2016 dan menjabat Ketua Komisi Pelayanan Publik Jatim pada tahun 2014-2015.
Pada pemilihan umum 2019 dan 2024, Deni mendapatkan kepercayaan untuk menjadi wakil rakyat di DPRD Jatim, dan kini resmi menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim untuk periode 2024-2029. Ketika menjabat sebagai anggota DPRD Jatim, Deni terus menunjukkan sikap kritisnya dan sering kali berseberangan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Ia menegaskan bahwa meskipun kini sudah berada di dalam sistem, ia akan terus menyuarakan aspirasi masyarakat dan berpihak kepada mereka yang suaranya sering kali diabaikan. Deni berkomitmen untuk menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat. (pt)