Jumat, November 22, 2024
BerandaBerita TerbaruFilosofi Makan Sehat Dengan Biaya Nol Dijelaskan Oleh Kepala Badan Gizi Nasional

Filosofi Makan Sehat Dengan Biaya Nol Dijelaskan Oleh Kepala Badan Gizi Nasional

- Advertisement -

 

Politikterkini.com |  Dadan Hindayana, selaku Kepala Badan Gizi Nasional, baru-baru ini mengungkapkan filosofi tentang pemberian makanan bergizi gratis yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

- Advertisement -

Dadan menjelaskan bahwa ada dua fase kritis dalam pertumbuhan anak yang perlu diperhatikan secara serius. Pertama, fase 1.000 hari awal kehidupan anak, di mana pemenuhan gizi sangat penting untuk mencegah stunting. Fase kritis kedua terjadi pada rentang usia antara 8 hingga 17 tahun.

Dalam penjelasannya, Dadan menyatakan bahwa banyak orang tua yang tidak menyadari pentingnya gizi yang baik pada tahap ini, sehingga program makanan gratis juga akan diperluas untuk mencakup anak-anak yang sedang menempuh pendidikan di tingkat SMA. Dadan memberikan contoh dari pengalaman pribadinya untuk menegaskan pentingnya pemenuhan gizi.

- Advertisement -

Ia membandingkan pertumbuhan kedua anaknya dengan keponakannya. Meskipun keponakannya mendapatkan asupan gizi yang baik selama 1.000 hari pertama, termasuk nutrisi yang menyebabkan obesitas, ia malah melakukan diet ketat di bangku SMP karena merasa malu dengan berat badan yang berlebih.

Sayangnya, hingga kini, tinggi badan keponakannya hanya sekitar 160 cm. Dadan menegaskan bahwa intervensi gizi pada fase kedua sangat krusial agar pertumbuhan otot anak dapat berkembang optimal. Ia menjelaskan, “Berbeda dengan dua anak kami, yang merupakan laki-laki dengan tinggi badan masing-masing tidak kurang dari 181 cm dan 185 cm. Kami memastikan bahwa pada 1.000 hari pertama mereka mendapat asupan gizi yang cukup, bahkan susu hampir 2 liter per hari hingga SMP,” ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta Pusat pada Kamis, (31/10/24).

- Advertisement -

Dadan menekankan bahwa pentingnya intervensi gizi dari pemerintah tidak bisa diremehkan. Ia mengingatkan bahwa jika tidak ada program makanan bergizi gratis, dampaknya akan terlihat di masa depan. Dadan memperkirakan bahwa pada tahun 2045, populasi Indonesia akan didominasi oleh anak-anak yang lahir dari keluarga kurang mampu, sebuah situasi yang berpotensi terjadi jika pemerintah tidak mengambil tindakan.

Oleh karena itu, Dadan menegaskan bahwa program pemberian makanan bergizi merupakan komitmen serius dari Presiden Prabowo Subianto. “Ini adalah pertaruhan bagi jabatan beliau,” tutupnya dengan penekanan pada pentingnya program tersebut untuk masa depan anak-anak Indonesia. (pt)

 

- Advertisement -
Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

- Advertisment -

Recent Comments